Happy Life

Beberapa hari yang lalu, atasan saya yang saya anggap seperti seorang  kakak mengatakan kalau saya lebih baik tetap menjadwalkan kehadiran di kantor saja daripada resign. Menurutnya itu hanya akan membuat saya cepat merasa bosan. “Mungkin di minggu-minggu pertama biasa, tapi selanjutnya kamu akan bosan dengan begitu saja di rumah”, katanya. Pernyataan itu keluar setelah saya memutuskan dan meminta ijin untuk berhenti dari status saya sebagai seorang staf humas.

Baiklah, begini.. sekali lagi saya katakan, dalam hidup itu selalu ada pilihan. Dan kali ini saya memilih untuk mengurangi aktifitas saya di luar dan belajar di rumah sambil menemani ayah tercinta.

Saya tahu hal ini tidak mudah karena sebelumnya saya termasuk orang yang jarang di rumah dan lebih suka bergiat di luar. Tapi saya harus bisa belajar untuk merubah kebiasaan saya itu, mengingat sudah banyak waktu yang terbuang selama hidup saya untuk hal-hal yang kurang sejalan dengan keinginan saya ke depan. Life is too short and I have to move, move, and move! 

Lucunya, beberapa teman saya meragukan keputusan saya ini dan mereka membayangkan saya yang hanya berdiam diri di rumah. Heyy, saya kan memilih mengurangi aktifitas di luar saja dan pastinya ada rencana selanjutnya, kawan..:) 

Hemm, seandainya mereka tahu saya belajar banyak hal ketika saya berada di rumah. Dan sekarang bisa dibilang saya lebih disiplin dengan jadwal pagi mulai bangun tidur lalu mengerjakan pekerjaan rumah terlebih dahulu sebelum saya memulai agenda untuk diri saya sendiri. Saya buat agenda, saya ciptakan ruang, saya berkreasi, dan saya harus menaatinya sendiri. Sungguh luar biasa nikmatnya.

Oiya, kalau boleh saya tambahkan, saya sekarang juga suka bereksperimen dengan masak-memasak. Karena tiap pagi saya harus menyiapkan sarapan untuk ayah tercinta sesuai pesanan beliau, maka saya harus bisa juga mencoba resep-resep masakan sederhana. Menyenangkan.

Begitulah sayang, dan niat dalam diri yang memudahkan jalanku atas pilihanku itu..:)

(author: dinda dinar gumilang)