Potret Senja
Di depanku,
bening kaca yang memantulkan cahaya senja,
retak.
.
Di balik kaca yang retak,
aku melihat anak-anak berseragam putih-biru
menggenggam batu,
berlari,
memburu.
.
Siapa mereka?
Kenapa mereka?
Aku tak mau tahu.
.
Lalu, adzan maghrib terdengar,
bersaing keras dengan sirine ambulance.
.
Dan di antara sebait syukur dan doa senja,
gelisahku membuahkan tanya,
“Di kota ini, apakah tidak ada pelangi senja penuh Cinta?”
.
Ah,
harapku akan selalu ada senja penuh Cinta,
dalam peraduanku denganmu, Cintaku..
.
Pulogadung, 10/5/2011
(author: sacafirmansyah)
Label: puisi
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda