Kamis, 17 Mei 2012

Bukankah Kita Tak Abadi?


sehabis angin dan hujan tumpah ruah penuh berkah,
hijau daun dan rerumputan basah dalam kasih-Nya..

kita berjalan di bawah hijau daun,
tertunduk dalam ketermenungan,
tanpa keinginan..

basah, rebah, sakit, lalu bangkit..!

kita melangkah di atas rerumputan,
menegakkan pandang menatap jauh ke depan..

di antara ketermenungan tanpa keinganan,
resah kita saling bertanya,
"apakah engkau mencintaiku?"
jawab jiwa kita,
"ya tentu saja, dirimu bagian dalam hidupku."

resah kita kembali saling bertanya,
"apakah engkau juga mencintai Allah?"
"bagaimana mungkin dua cinta menyatu dalam hati seorang mukmin,
Cinta kepada Allah dan juga mencintaiku?"

angin bertiup pelan, rintik air terasa lembut
lalu jiwa kita sama menjawab,
"karena cintaku kepada Allah,
maka aku mencintai makhlukNya,
memperlakukan dengan hormat dan penuh kasih sayang pada sesama.
aku mencintaimu karena cintaku kepada Allah."

ah, bukankah pecinta penuh harapan dan impian..?

di hamparan tanah yang basah,
di bawah dedaunan hijau,
di atas rerumputan,
kini tumbuh Cinta yang penuh harapan dan impian,
tuk selalu bersama denganmu Cintaku,
berharap hingga di alam keabadian..

bukankah kita tak abadi, namun berharap akan keabadian..?

(Dinding Safir)

Kamis, 08 Maret 2012

Buku Harian?

Masihkah kalian “rajin” menulis aktifitas seharian kalian di buku harian?
Saya dulu hampir tidak pernah absen sehari pun untuk menceritakan kembali pada buku harian saya. Segala aktifitas yang saya lakukan pada hari itu saya tumpahkan pada buku. Tidak peduli ada momen spesial atau tidak, saya pasti curhatkan semuanya. Bahkan saya tidak ingin melewatkan hal-hal terkecil pun, seperti menu makan siang, menceritakan program televisi yang saya tonton, sampai waktunya tidur. Begitu runut dan setiap hari. Uniknya, saya akan selalu kepikiran kalo belum menulis atau kelewatan satu hari saja. Pernah suatu hari saya pergi berlibur ke luar kota dan lupa tidak membawa buku harian saya, jadilah sepulang dari acara itu saya mencoba mengingat kembali semua cerita yang saya lewati bersama keluarga. Hehehe.
Dan semalam saya diingatkan kembali oleh Fadhil (adik saya) untuk menulis buku harian. Dia menunjukkan buku harian mini buatannya yang sederhana. Hanya terdiri dari beberapa lembar kertas yang sudah tidak terpakai halaman belakangnya kemudian distaples menjadi satu. “Buku Harian Mini. New Release” begitu keren judulnya. Di dalamnya ada cerita dia di sekolah, kemudian pulang mengerjakan PR atau kadang bermain bersama adik. Menyenangkan sepertinya, sampai dia memberi label “SUCCESS” untuk beberapa hari. Dan ada satu hari yang dia beri nama “SORO” (arti Bahasa Indonesia : susah), ceritanya di hari itu dia diajak mamanya ikut acara arisan. Membosankan katanya. Hehehe, lucu dan sederhana kan untuk melampiaskan perasaan kita.
Melihat semangat Fadhil, saya jadi tidak mau kalah. Baiklah, saya akan mulai menulis lagi setiap hari. Bercerita dengan sederhana, jujur dan apa adanya. Happy March.:) 

Rabu, 08 Februari 2012

Love Februari

Pagi hari di awal Februari, di ruangan kantor saya ada seorang bapak yang sedang menunggu Mas Arif, kakak saya. Ada urusan kerja katanya.
Boleh saya merokok?” tanya Bapak itu memecah keheningan.
Mohon maaf sebelumnya Pak, sebetulnya di ruangan ini area bebas rokok, jawabku, barangkali dengan rasa tidak enak hati.
Oh iya, gak apa-apa Mbak. Biar saya di luar saja, katanya penuh pengertian.
Mohon maaf lho Pak, karena saya ini kurang suka dengan asap rokok, kataku, masih dengan rasa tidak enak hati.
Lho gak apa-apa Mbak, saya lebih suka seperti itu. Langsung ngomong di depan jadi gak nggerutu di belakang.
Sambil menarik kursinya mendekati pintu, beliau menyalakan sebatang rokok. Kemudian melanjutkan pembicaraannya lagi.
Saya ini dulunya gak merokok lho Mbak.
Oh gitu Pak?”
Iya, jadi saya baru merokok itu ketika anak-anak saya sudah besar.
Jadi baru aja ya Pak?”
Iya. Ya gimana ya mbak, lha wong di lingkungan kerja semua pada ngerokok. Nanti kalo gak ikut katanya tidak menghormati. Jadi ya sekarang saya terbiasa merokok.
Sambil tersenyum dan mengangguk pelan saya berkata dalam hati,Hemm, ada yah ternyata orang yang melanggar komitmennya sendiri karena takut tidak dihargai atau dihormati orang lain. Ckckckc..
***
Hari pertama saya di bulan Februari yang sangat luar biasa ini, saya bertemu dengan seorang bapak tadi. Pak Tikno, namanya. Kami membicarakan semua hal. Mulai dari kebiasaan merokoknya, keluarganya, resep masakan, sampai tips kesehatan. 
Pak Tikno memiliki dua orang anak yang sekarang sudah duduk di bangku kuliah. Memiliki istri yang terampil, terlihat dari cerita-cerita Pak Tikno tentang istrinya yang suka bereksperimen dengan masakan. Jarang jajan di luar karena menurutnya terlalu banyak makanan yang tidak sehat dan alami. 
Saya pun dapet bocoran resep Bakso serta nasehat yang membuat saya tersenyum-senyum sendiri sambil membayangkan keluarga kecil yang akan saya bangun. Sarannya, kalau saya sudah berkeluarga nanti jangan sering-sering membeli makanan di luar. Lebih baik bikin saja sendiri, apalagi kalau sudah punya anak. Kata Pak Tikno, "harus pintar-pintar mengolah makanan menjadi menarik untuk anak."
Oke deh Pak Tikno, terimakasih atas cerita dan sarannya. Betul-betul awal tahun yang menginspirasi saya tentang keluarga.

Ssst, dan saya pun langsung membayangkan bagaimana asiknya di dapur bersama suami tercinta kelak. Love February J

Selasa, 13 September 2011

Wajah Cerah Purnama

lihatlah wajah cerah purnama malam ini..
ia bersinar terang meskipun tidak menghasilkan cahaya..
ia hanya berusaha setia memantulkan dan menyalurkan dengan sempurna,
apa-apa yang ia dapati dari matahari kepada bumi..


Jakarta, 12 September 2011

Selasa, 30 Agustus 2011

Selamat Hari Raya

Dinda Dinar Gumilang dan Saca Firmansyah mengucapkan 
"Taqobbalallahu minna wa minkum. Semoga Allah SWT menerima amal-amal shalih kita, dan menjadikan kita termasuk orang-orang yang bertaqwa. Amien. Selamat Hari Raya Idul Fitri 1432 H. Mohon maaf lahir dan batin."